Para
demonstran Asia Pasifik turut beraksi meniru gerakan antikapitalis yang
dilakukan warga Amerika Serikat di New York. Mereka ikut-ikutan
mengecam para kapitalis dan politisi yang dianggap hanya melayani
kepentingan kapitalis.
Aksi
serupa akan dijalankan pada Minggu (16/10) di 900 kota di 82 negara
yang tersebar di Amerika Latin, Asia, Afrika, Eropa, dan Afrika Utara,
terinspirasi aksi yang lahir pada 15 Mei 2011 yang dimulai di Madrid,
Spanyol.
Aksi protes dipicu pengurangan anggaran pemerintah yang sedang bangkrut akibat krisis yang dianggap terjadi akibat ulah para kapitalis.
Sekitar
500 pemrotes berkumpul di Hongkong untuk menyatakan kemarahan mereka
pada ketimpangan dan ekses negatif kapitalisme pasar bebas. Di AS ada
sebutan “99”, julukan bagi 99 persen warga AS yang sengsara akibat ulah 1 persen elite kaya.
Di Tokyo, para pemrotes mengarahkan kemarahan pada kecelakaan reaktor
nuklir di Fukushima akibat gempa yang mengakibatkan tsunami.
Di
Tokyo, sekitar 100 pemrotes berpawai dan menyerukan “Pendudukan Tokyo”.
Mereka juga menyerukan slogan antinuklir saat melewati kantor Tokyo
Electric Power Co, operator Fukushima.
Tomoko
Horagachi (32), seorang mahasiswa di Hosei University, mengatakan
tergerak dengan aksi protes di Wall Street, sebuah jalan di Manhattan,
New York, lokasi bursa saham terkenal di AS. “Saya merasakan kemarahan yang sama,” katanya.
Markas elite tamak
“Hongkong
adalah pusat keuangan inti di Asia dan sebuah markas yang melayani
banyak lembaga keuangan multi nasional. Ini adalah markas yang melayani
banyak kapitalis dan kelas atas yang memonopoli kekayaan,” kata
Weng-chi. […..]
Pemrotes
di seluruh dunia ingin membuka mata dunia bahwa elite dunia dan
korporasi multinasional lebih banyak mengakibatkan masalah pada
kehidupan mereka ketimbang kemakmuran.
(Dicuplik dari Kompas, 16 Oktober 2011, hlm. 11)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar