•
Pengantar
Pergolakan
pemikiran tentang manusia di Barat dari zaman Yunani kuno hingga zaman modern
sekarang ini dianggap telah gagal dengan terciptanya sebuah eksploitasi
habis-habisan terhadap alam, yang mengakibatkan alam tidak lagi harmonis dengan
manusia. Sebagai contoh banjir, tanah longsor dan bencana alam lainnya, tidak
hanya dianggap takdir Tuhan ansich akan tetapi ini juga akibat perilaku
umat manusia yang dengan seenaknya mengadakan penebangan hutan, eksploitasi
minyak habis-habisan dll.
Pemikiran
Barat setelah zaman pencerahan (enlightment) berfokus pada mikro kosmos
yaitu manusia, manusia disini dianggap mampu mengatasi segala hal. Kesombongan
manusia ini memang menghasilkan kemajuan yang luar biasa dibidang teknologi.
Ditemukannya mesin cetak dan mesiu membuat manusia berusaha menguasai manusia
lainnya. Contoh kongkrit dalam hal ini adalah ekspansi negara Barat ke belahan
benua asia yang menciptakan penjajahan atas negara yang “belum maju”.
Perubahan
yang terlalu cepat tersebut membuat masyarakat Barat lupa diri bahwa manusia
juga sebagai bagian dari alam itu sendiri, eksploitasi habis-habisan atas alam
menimbulkan sebuah kesenjangan hubungan antara manusia dengan alam.
Untuk itu
wacana yang berkembang di dunia Barat sekarang mulai melirik dengan ajaran-ajaran
ketimuran dengan “mengadakan perdamaian” dengan alam. Berbagai teknologi yang
minim polusi atau dengan mengubah sumber tenaga dari bahan bakar minyak dengan
sumber-sumber energi alternatif mulai digalakkan.
Sebuah
pemikiran revolusioner yang pernah tercetus di Jepang dengan tokohnya Masanobu
Fukuoka. Fukuoka mengawali revolusinya dengan mengurai batang-batang jerami
diatas lahan pertanian. Lahan pertanian yang terbiasa menggunakan berbagai
bahan kimia mengakibatkan lahan tersebut mejadi kering dan tandus. Pengelolaan
dengan konsep menyatu dengan alam ini berhasil, tanah yang di garap oleh
Fukuoka memang tidak dengan secara instan subur akan tetapi dengan cara
perlahan tanah tersebut menjadi lebih baik sekaligus tidak menimbulkan efek
samping yang negatif.
Hal yang
dapat dipelajari dari pengalaman Fukuoka diatas adalah betapa perkembangan
sains dan teknologi haruslah mengikutsertakan pendekatan alam agar tidak
menimbulkan efek samping yang negatif.
Pemikiran
ketimuran sejak dulu telah dikenal dengan keharmonisannya dengan alam, ide
tentang menjunjung tinggi kebesaran alam telah berusaha di tanamkan dalam
setiap pemikiran ketimuran.
Akan tetapi
keangkuhan pemikiran manusia mengeksploitasi alam seenaknya dalam kenyataannya
malah merugikan manusia sendiri. Meskipun hal ini telah banyak diketahui
mengapa kecenderungan untuk mengeksploitasi alam masih terus berjalan bahkan
dalam hal ini tidak hanya dilakukan oleh perorangan, institusi besar seperti
negara juga mendukung berbagai proyek yang mengiakan terjadinya eksploitasi
ini. dari sini maka akan muncul pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
•
Apakah sebenarnya faham pragmatisme di Barat telah membiarkan eksploitasi alam
terjadi?
•
Kenapa ajaran-ajaran asli Ketimuran seakan hilang dari masyarakat Timur sendiri
dan bagaimana faham pragmatisme Barat masuk ke dalam masyarakat Timur?
•
Apakah faham Yin Yang dapat dijadikan sebuah pandangan alernatif bagi
pengelolaan alam secara benar?
•
Pembahasan
• Pandangan
Pragmatisme Mengenai Hubungan Alam dan Manusia
Faham
pragmatisme merupakan cerminan dari life style masyarakat Amerika pada
umumnya. Pragmatisme merupakan sebuah aliran yang berusaha menengahi antara
tradisi empirisme dan tradisi idealisme. Menurut tokoh pragmatisme John Dewey
filsafat merupakan pengatur kehidupan dan aktivitas manusia secara lebih baik,
untuk di dunia, dan sekarang.
Dalam
pandangan pragmatisme manusia dan alam dipandang sebagai sesuatu yang selalu
saling bersandar. Manusia bukan dua bagian yang berbeda antara jiwa dan badan,
ia bersatu dengan alam dan alam di interpretasikan sehingga mencakup manusia.
Alam dalam manusia adalah alam yang sudah berfikir dan menjadi cerdas. Alam
dikatakan tidak rasional dan tidak irrasonal. Alam dapat difikirkan sekaligus
difahami. Alam dipandang sebagai sesuatu yang harus dirubah dan dikontrol
melalui eksperimen-eksperimen.
Pandangan
Dewey tersebut membuat kemajuan yang linear pada masyarakat Barat. Manusia
Barat terobsesi untuk melakukan berbagai eksperimen mengenai alam dan ternyata
hal ini mewujudkan penemuan-penemuan mutakhir di zamannya.
Nietzsche
mendambakan manusia yang terbaik adalah mereka yang mampu mengatasi segala
keterbatasannya. Jika ia telah mampu mengatasi hal tersebut ialah yangdinamai
oleh Nietzsche sebagai Ubber mench (superman).
Manusia
diyakini sebagai makhluk yang multidimensional maka dari itu sangat sulit untuk
menafsirkan secara menyeluruh dan tepat apa yang menjadi keinginan dan tujuan
dari hidupnya.
Pragmatisme
yang telah mendominasi masyarakat Barat merupakan sebuah pencapaian filsafat
yang sangat bagus, filsafat yang semula hanya berhenti pada masalah-masalah
yang bersifat esensial dan utopis oleh faham pragmatisme telah
dilahirkan ke dalam dunia.
Pragmatisme
menekankan pada pendirian dan metode lebih daripada doktrin filsafat yang
sistematis. Teori kebenaran yang diungkapkan oleh seorang tokoh pragmatisme,
William James mengatakan bahwa suatu ide itu benar jika ia berhasil dan memberi
akibat-akibat yang memuaskan. Oleh sebab itu kebenaran bersifat relatif dan
terus berkembang. Kebenaran (truth) adalah yang menjadikan berhasil
dalam cara kita berfikir.
Asas
kegunaan atas hasil dari sebuah tindakan oleh masyarakat pragmatis telah biasa
disalahartikan sebagai sebuah dalil pembenaran atas terjadinya eksploitasi
alam. Pembangunan pabrik dengan dampak polusi yang tinggi diperbolehkan dengan
dalih untuk membuka lapangan kerja yang luas sekaligus guna mengurangi tingkat
pengangguran di sebuah wilayah.
Demikian
dalil asas manfaat tersebut terus bergulir hingga sekarang. Dominasi masyarakat
industri maju terhadap negara berkembang menggunakan alasan-alasan pragmatis
pun akhirnya tidak dapat dihindari lagi.
• Dominasi
Barat Terhadap Negara Timur
Paham
tentang pragmatisme membawa sebuah egoisme manusia. Perkembangan di Barat
ternyata membawa dampak bagi masyarakat di Timur. Ekspansi masyarakat Barat
guna mencari bahan baku bagi industri di negaranya berubah menjadi penjajahan
terhadap negara yang memiliki bahan baku .
Dengan
alasan ekonomisnya masyarakat Barat, negara berkembang hanya dijadikan sebagai
sebuah obyek penderita dari pasar bebas, dimana kekurangan teknologi informasi
dan pendidikan menjadikan negara berkembang hanya menjadi konsumen.
Meskipun
negara berkembang telah menghasilkan berbagai bahan baku guna kelanjutan
produksi industri di negara maju akan tetapi pengelolaan dan pangsa pasar atas
bahan baku tersebut tetap di kendalikan oleh masyarakat yang mempunyai andil
besar terhadap kemajuan teknologi.
Sebagai
contoh kongkrit atas hal tersebut ialah, bagaimana produk seperti kopi yang
bahan bakunya berasal dari Indonesia setelah diolah oleh produsen asing
ditambah berbagai pengembangan rasa dan packaging yang bagus, produk
tersebut seakan telah berubah menjadi produk luar yang hilang sama sekali
asalnya (bahan bakunya).
Selain
memenuhi berbagai kebutuhan bagi industri, masyarakat Barat juga berusaha
menyebarkan ajaran-ajaran yang ada di negaranya. Dari sini terjadilah sebuah
pembauran budaya asli dengan budaya luar. Tuntutan zaman serta mudahnya akses
informasi semakin memudahkan masuknya budaya-budaya luar.
Budaya Barat
yang telah dikonsumsi secara sembarangan menimbulkan beralihnya pola pikir
masyarakat Timur dari identitas aslinya beralih ke Barat. Ini dapat
diperhatikan dalam gaya hidup remaja. Menurut mereka yang populis adalah apa
yang menjadi tren di dunia Barat.
Arus
globalisasi menawarkan sebuah standarisasi disegala hal, mudai dari bahasa, life
style, cara berpakaian dan lain-lain. Hal ini juga menimbulkan tuntutan
tehadap sebuah ideologi yang mendukung globalisasi. Akibatnya negara-negara
berkembang hanya menjadi objek zaman, ia tidak dapat menentukan arah dari
perkembangan zaman.
Peradaban
Timur memang dirasa lamban sekali menuju kemajuan, tidak seperti di Barat yang
disimbolkan kemajuan sebagai garis linear, di Timur perkembangan zaman
digambarkan sebagai sebuah spiral yang meskipun lamban akan tetapi mempunyai
landasan yang kokoh.
• Bagaimanan
Seharusnya Hubungan Manusia Dengan Alam
Konon pada
zaman dulu di negeri Cina terdapatlah dua orang sehabat sejati Yin dan Yang.
Yin mempunyai keyakinan atau agama yang berbeda dengan Yang. Mereka secara
teratur bertemu untuk mendiskusikan keyakinan mereka, dengan tujuan mencari
sesuatu yang tak mereka ketahui namanya. Walaupun mereka saling menghormati dan
mengajukan argumentasi dengan penuh adab, namun pada setiap akhir pertemuan,
mereka tidak pernah merasa puas. Segala cara dan metode diskusi yang diketahui
telah mereka tempuh tapi tetap tidak menghasilkan apa-apa .
Akhirnya
mereka sepakat untuk bertukar mempelajari agama masing-masing dengan penuh
perasaan dan obyektivitas mereka dengan tidak mencari celah kesalahan-kesalahan
saja akan tetapi mereka berusaha menerima kebenaran-kebenaran yang diandung
oleh agama yang mereka pelajari.
Akhirnya, 40
tahun kemudian, Yin dan Yang yang telah semakin tua, bertemu pada senja hari di
tempat terakhir mereka bertemu. Mereka saling berpandangan, tak sepatah kata
pun yang terucapkan. Sinar mata mereka penuh kasih yang menghanyutkan sukma,
senyum mereka begitu halus dan tulus. Mereka saling memeluk. Resonansi getaran
jiwa mereka pada angin yang membelai, pada daun-daun yang berbisik, pada
seluruh relung ruang di jagad raya ini: "Saudaraku, kau selalu dalam aku,
dan aku dalam engkau ."
Sejak saat
itu tak ada lagi diskusi, karena dalam pelukan itu mereka mengerti tanpa
mengetahui dan mendapatkan tanpa mencari .
Diatas
merupakan sebuah legenda munculnya Yin Yang di negeri Cina. Yin Yang merupakan
perlambangan dari Tao dengan bulatan yang dibagi menjadi dua garis lengkung
warna hitam dan putih , Yin (sisi warna hitam) membawa arti konotasi kejahatan,
lemah, negatif, wanita. Sedangkan Yang (sisi warna putih) membawa arti konotasi
kebaikan, kuat, positif, lelaki.
Dalam dunia
ini tidak ada kebenaran mutlak, dalam kebenaran ada kesalahan begitu juga
sebaliknya dalam kejahatan ada kebaikan yang dikandung.
Prinsip Yin
Yang (negatif positif) dapat diterapkan karena semua hal memang memiliki sifat dualism
. Dingin dan panas, siang dan malam, musim dingin dan musim panas, utara
dan selatan, api dan air, perempuan dan laki-laki, genap dan ganjil, feminin
dan maskulin, hitam dan putih, bumi dan langit, bumi dan matahari, bundar dan
persegi. Prinsip ini rupanya bukan monopoli masyarakat Cina saja karena
masyarakat Bali kita menggunakan kain poleng (bermotif kotak-kotak hitam putih)
untuk mengharmoniskan tenaga negatif/positif alam semesta .
Yang penting
diingat adalah prinsip Yin Yang menekankan bahwa tidak ada Yin atau Yang yang
mutlak. Segala sesuatu Yin akan memiliki sedikit Yang dan sebaliknya, sesuai
dengan gambar T'ai Chi dimana bagian hitam terdapat titik putih dan bagian
putih titik hitam. Gambar T'ai Chi ini mengilustrasikan prinsip Yin Yang secara
sempurna .
Yin mutlak
bila sampai terjadi sama bahayanya dengan Yang mutlak. Contohnya, seorang
laki-laki seyogyanya dilahirkan dengan lebih banyak sifat Yang (maskulin) dari
pada Yin. Namun bila ia tidak memiliki sedikitpun sifat Yin ia tidak memiliki
daya imbang dan ini akan sangat merugikannya .
Sebaliknya,
Yin dan Yang tidak boleh pula mencapai titik imbang (equilibrium) karena
sesuatu yang terlalu seimbang tidak mendatangkan perubahan atau kemajuan. Equilibrium
= stagnant = tidak ada kegairahan = kematian .
Walaupun
prinsip Yin Yang sangat ampuh dalam menganalisa " cosmic energy "
(Chi), namun ia tidak cukup untuk menyelami seluruh sifat energy. Sehingga
dibutuhkan prinsip 5-Unsur yang melihatnya lebih mendalam dengan membaginya
menjadi 5 jenis atau sifat energi secara berurutan, dimulai dengan unsur kayu,
kemudian api, tanah, besi (atau metal) dan gabungan dari prinsip Yin Yang dan
5-Unsur inilah dipelajari sebagai sifat energi dalam astrologi Tiongkok.
Penjelasan
ke-5 unsur energi adalah sebagai berikut :
Unsur Kayu
Dalam waktu,
unsur kayu diartikan sebagai musim semi yaitu mulainya suatu kehidupan baru.
Oleh karena itu, ia identik dengan pagi hari, timur dan bersifat angin. Warna
hijau. Dalam ilmu pengobatan, hati berunsur kayu. Dalam karakter, unsur kayu
diasosiasikan dengan kreativitas dan pelaksanaan
Unsur Api
Dalam waktu,
unsur api diartikan sebagai pertengahan musim panas. Oleh karena itu, ia
identik dengan di tengah siang hari, selatan dan bersifat panas. Warna merah.
Dalam ilmu pengobatan, jantung bersifat api. Dari segi karakter, unsur api
diasosiasikan dengan perasaan dan emosi.
Unsur Tanah
Dalam waktu,
unsur tanah diartikan sebagai awal siang hari. Oleh karena itu, ia identik
dengan posisi tengah dan berkaitan dengan kelembaban (humidity) . Warna
kuning. Dalam ilmu pengobatan, limpa bersifat tanah. Dari segi karakter, unsur
tanah diasosiasikan dengan daya konsentrasi, realisme dan stabilitas .
Unsur Besi
Dalam waktu,
unsur besi (metal) diartikan sebagai musim gugur. Oleh karena itu, ia
identik dengan malam hari, barat dan bersifat kering (aridity). Warna
putih. Dalam ilmu pengobatan, paru-paru bersifat metal. Dari segi karakter,
unsur besi diasosiasikan dengan kemauan keras dan kemandirian, juga khidmat dan
ketajaman.
Unsur Air
Dalam waktu,
unsur air diartikan sebagai musim dingin. Oleh karena itu, ia identik dengan
malam hari, utara dan bersifat dingin. Warna hitam. Dalam ilmu pengobatan,
ginjal bersifat air. Dari segi karakter, unsur air diasosiasikan dengan
kejernihan pikiran dan rasional. Ia mengalir, liberal dan fleksibel .
Sebagai
unsur energi, jelas mereka saling berinteraksi dengan saling menunjang. Sesuai
dengan urutan diatas, kayu dibakar menjadi api yang kemudian berubah menjadi
tanah, tanah adalah sumber besi, zat besi adalah mineral yang dapat dicairkan,
sedangkan air sendiri menghidupan pohon. Dengan demikian, kayu menghidupkan api
memperkuat tanah memperkuat besi memperkuat air menghidupkan kayu
Disamping
saling menunjang, mereka juga saling memusnahkan. Kayu memusnahkan tanah yang
memusnahkan air yang memusnahkan api yang memusnahkan besi yang memusnahkan
Yin Yang
merupakan sebuah gambaran kongkrit dari perputaran dunia. Yin Yang merupakan
sebuah prinsip kehidupan yang dinamis. Seperti yang dikatakan oleh kitab
perubahan Yin Yang memiliki dua arti pertama sebagai sebuah ketentraman dan
kesederhanaan dalam menjali kehidupan nyata dan kedua adalah sebagai sebuah
perputaran kehidupan, artinya dalam kehidupannya manusia tidak mungkin akan
selalu setagnan laju perputaran kehidupan secara teguh di yakini oleh faham Yin
Yang. Hari kita mengalami kesusahan esok hari kita akan mengalami sebuah
kebahagiaan, semakin tingkat kesusahan yang kita alami maka semakin tinggi pula
kebahagian yang kita raih.
•
Kesimpulan
Yin Yang
dengan 5 elemen yang meliputinya, yaitu: kayu, tanah, logam, api dan air adalah
dua prinsip induk dari seluruh kenyataan. Yin itu bersifat pasif, prinsip
ketenangan, surga, bulan, air dan perempuan, simbol untuk kematian dan untuk
yang dingin. Yang itu prinsip aktif, prinsip gerak, bumi, matahari, api, dan
laki - laki, simbol untuk hidup dan untuk yang panas. Segala sesuatu dalam
kenyataan kita merupakan sintesis harmonis dari derajat Yin tertentu dan
derajat Yang tertentu .
Kedua,
ajaran Taoisme tentang Yin-Yang juga dapat memberi kearifan. Yang biasanya
digambarkan sebagai agresif, maskulin, kompetitif, dan rasional. Sementara Yin
dilukiskan konservatif, intuitif, kooperatif, feminin, dan responsif. Yin-Yang
harus berjalan secara sejajar dan seimbang, sehingga keharmonisan antara
makrokosmos dan mikrokosmos terwujud. Kenyataan kita lebih suka berpikir
rasional, linear, mekanistik, dan materialistik perlu diseimbangkan dengan
pengetahuan yang intuitif, non-linear, dan koordinatif, sebagai perwujudan Yin
(kearifan ekologis). Keyakinan terhadap Yin Yang meski harus terus
dipertahankan sebab tuntutan terhadap keberadaan manusia akhir-akhir ini sering
merasa terancam dengan perilaku yang dilakukannya sendiri. Semangat Yin Yang
adalah back to nature sebab manusia adalah bagian dai penyeimbang alam
itu sendiri.
Manusia
merupakan sebuah mikrokosmos dalam hubungannya dengan makrokosmos atau alam
semesta. Sebagai bagian pelengkap yang penting, manusia seharusnya tunduk pada
hukum-hukum kosmos yang sama. Keseluruhan susunan alam semesta terbentuk dari
keseimbangan yang sempurna antara kekuatan Yang dan Yin .
Kejenuhan
orang terhadap berbagai macam terapan kimiawi dan bebagai macam rekayasa
genetika membuat prinsip Yin Yang yang terus berinteraksi dengan alam semakin
mengukuhkan dirinya sebagai hal yang patut didalami, dikembangkan dan
implementasikan oleh manusia.
DAFTAR
PUSTAKA
• Titus,
Smith, Nolan, Persoalan-Persoalan Filsafat, Bulan Bintang, Jakarta :
1984
• The Yin
and Yang, ...............................................................
• Budiman,
Hikmat , Lubang Hitam Kebudayaan , Kanisius, Yogyakarta : 2002
• Fakih,
Mansour, Dr, Runtuhnya Teori Pembangunan Dan Globalisasi . Pustaka
Pelajar. Yogyakarta : 1997
• Revolusi
Sebatang Jerami, Koran Tempo, 12 November 2005
• http://spc.upm.edu.my/webkursus/FAL2006/notakuliah/nota.cgi?kuliah7.htm
l di down load pada tanggal 16
November 2005
• http://indonesia.siutao.com/tetesan/gender_dalam_siu_tao.php
di down load
pada tanggal 16 November 2005
• http://storypalace.ourfamily.com/i98906.html
di down load pada tanggal 16 November 2005
•
http://www.ditext.com/runes/y.html di down load pada tanggal 2 Desember 2005
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar